manajemen pengetahuan (knowledge manajemen)
A.
PENDAHULUAN
Ditengah tingginya persaingan perusahaan-perusahaan
dalam merencanakan dan mengusahakan kemajuan bisnisnya, membuat perusahaan
menggunakan berbagai macam cara yang dilakukan untuk mencapai tujuannya. Mulai
dari meningkatkan value/nilai atau menutupi
kekurangan dari perusahaan itu sendiri maupun memanfaatkna peluang atau
mengantisipasi ancaman yang ada di luar perusahaan. Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan ditemukannya penemuan baru, berbagai macam cara tersebut sudah
ditemukan solusi efektifnya. Hal tersebut tidak bisa dilakukan tanpa bantuan
alat bantu berupa teknologi, dimana sekarang sudah zamannya penggunaan
teknologi yang membantu manusia dalam beraktifitas. Nilai/value suatu perusahaan tidak bisa lepas dari pengetahuan yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. kurangnya pengetahuan dari perusahaan
berdampak pada menurunnya kualitasa pekerjaan, berkurangnya daya saing,
berkurangnya omzet perusahaan, sampai terganggunya aktifitas bisnis yang tengah
dijalankan. Selain itu juga, pengetahuan yang dimiliki perusahaan harus
senantiasa diperbaharui karena tidak relevan dan efektif untuk digunakan
selamanya, mengingat pengetahuan terus berekembang pesat. Untuk meningkatkan
pengetahuan dari sebuah perusahaan, salah satu cara yang bisa dilakukan
perusahaan ialah pemanfaatan suatu teknologi knowledge management/manajemen pengetahuan yang banyak dilakukan
perusahaan akhir-akhir ini.Suatu perusahaan ketika ingin
mencapai tujuan dari strategi yang mereka lakukan harus mengelolah pengetahuan
yang dimilikinya degnan baik agar dapat bersaingan dengan perusahaan lain.
Pengetahuan (knowledge)
merupakan aset intelektual dari suatu organisasi. Proses belajar, dan inovasi
sebagai ide dasar dari manajemen pengetahuan bukanlah hal baru perusahaan.
Namun demikian, penggunaan aplikasi berbasis teknologi informasi untuk
melakukan pembuatan, penyimpanan dan penyebaran pengetahuan merupakan hal yang
baru bagi organisasi. Manajer yang berhasil adalah manajer yang selalu
menggunakan aset intelektual dan mengenali nilai keuntungan yang bisa
diperoleh. Pengelolaan pengetahuan harus dapat menjelaskan hubungan pengetahuan
dengan strategi, suatu perusahaan harus mengembangkan strateginya,
mengidentifikasi kebutuhan pengetahuannya untuk nantinya dapat benar-benar
melakukan pilihan strateginya, dan menjelaskan kesenjangan knowledge
strateginya dengan dengan membandingkan strategi perusahaan tersebut dengan asset knowledge yang mereka miliki.
Knowledge Management digunakan untuk memperbaiki komunikasi diantara
manajemen puncak dan diantara para pekerja untuk memperbaiki proses kerja,
menanamkan budaya berbagai pengetahuan, dan untuk mempromosikan dan
mengimplementasikan system penghargaan berbasis kinerja. Di dalam berbagai literatur, terutama pada awal
berkembangnya pemanfaatan internet pada tahun 1990an, yang menjadi pendorong
utama berkembangnya penerapan Knowledge
Management.
Ø Definisi
dan Konsep Manajemen Pengetahuan
Drucker (1998) dalam Tobing (2007) mendefinisikan
knowledge sebagai informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang ketika
informasi tersebut dijadikan dasar untuk bertindak atau ketika informasi
tersebut memberikan kemampuan kepada seseorang atau institusi untuk mengambil
tindakan berbeda yang lebih efektif. American Productivity and Quality Center
(APQC) mendefinisikan knowledge management (KM) sebagai pendekatan-pendekatan
sistematik yang membantu munculnya dan mengalirnya informasi dan knowledge
kepada orang yangtepat pada saat yang tepat untuk menciptakan nilai.
Dalam Manajemen Pengetahuan (KM)
dikenal istilah Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge.
Tacit knowledge adalah pengetahuan yang pada umumnya belum
terdokumentasi karena pengetahuan ini masih ada pada keahlian atau pengalaman
seseorang. Pada umumnya, Tacit Knowledge masih berhubungan
dengan hal-hal yang bersifat praktek, dimana transfer knowledge tersebut
masih dilakukan dengan cara sosialisasi langsung. Tacit Knowledge dapat
didokumentasikan, tetapi membutuhkan penjelasan rinci agar tidak terjadi
kesalahpahaman kepada orang yang membaca dokumentasi dari pengetahuan tersebut.
Sebaliknya explicit knowledge adalah pengetahuan yang formal,
sistematis dan mudah untuk ditransfer atau dibagikan ke orang lain dalam bentuk
dokumentasi karena umumnya merupakan pengetahuan yang bersifat teori dimana
memudahkan para ahli untuk membagi pengetahuannya kepada orang lain melalui
buku, artikel dan jurnal tanpa harus datang langsung untuk mengajari orang
tersebut.
Transfer
antara tacit knowledge dan explicit knowledge kepada
orang-orang yang ada di dalam organisasi atau perusahaan dapat dilakukan dengan
beberapa cara, antara lain:
- Socialization (tacit to tacit): tacit knowledge di share kepada orang lain dengan cara mengamati,mencontoh dan melatih tanpa mendokumentasikan dan mempublikasikan knowledgetersebut.
- Externalization (tacit to explicit): tacit knowledge di share dengan cara mendokumentasikan secara logis dan konseptual, sehingga mudah untuk dimengerti orang lain.
- Combination (explicit to explicit): explicit knowledge yang sudah dimiliki dan eksternal knowledge dikombinasikan untuk mengembangkan explicit knowledge yang sudah ada.
- Internalization (explicit to tacit) : explicit knowledge yang sudah ada dipelajari dan dipraktekkan untuk mendapatkan tacit knowledge yang baru dan bermanfaat.
B.
PENERAPAN
KONSEP KNOWLEDGE MANAGEMENT (MANAJEMEN
PENGETAHUAN) DI PT. PERTAMINA
PT Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas
bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri
sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT Permina. Pada tahun 1961
perusahaan ini berganti nama menjadi PN Permina dan setelah merger dengan PN
Pertamin di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN Pertamina. Dengan bergulirnya
Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi Pertamina. Sebutan
ini tetap dipakai setelah Pertamina berubah status hukumnya menjadi PT
Pertamina (Persero) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi. PT Pertamina (Persero) didirikan berdasarkan akta Notaris
Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh
Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada
tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya
berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "Tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) Menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero)". Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS
baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli
industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada
mekanisme pasar. Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, Pertamina semakin
percaya diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara
profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai
hilir. Berorientasi pada kepentingan pelanggan juga merupakan suatu hal yang
menjadi komitmen Pertamina,agar dapat berperan dalam memberikan nilai tambah
bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Perkembangan
teknologi saat ini menjadikan perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan
lain, terlebih pertamina saat ini bukanlah satu-satunya perusahaan yang melakukan
pengelolaan tehadap minyak dan gas. Pengelolaan diserahkan kepada pasar. Hal ini
membuat pertamina perlu mempersiapkan strategi. Salah satu strategi yang harus
dipersiapkan pertamina adalah dengan menerapkan strategi penerapan knowledge management (manajemen
pengetahuan). Manajemen pengetahuan pertamina telah diluncurkan pada november
2008 untuk melestarikan aset perusaahaan berupa pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman operasional yang dimiliki individual para peminpin dab pekerja.
Pertamina memandang perlu adanya pengelolaan intangible asset ini agar bisa dipergunakan untuk mendukung
berbagai program terobosan yang terus dilakukan pertamina. Pemahaman knowledge management ini sangat
essensial dan harus dikuasai oleh semua individu yang ada di perusahaan ini.
Knowledge Management yang
dimaksudkan ialah portal pertamina (Portal KOMET), yaitu suatu portal yang
menggunakan teknologi berbasis web untuk melakukan knowledge sharing bagi seluruh stakeholder perusahaan. Penerapan knowledge management ini dimaksudkan
agar setiap pekerja dapat berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan tentang apa
yang dimiliki seseorang dan apa yang dimiliki teman kerjanya. Hal ini dilakukan
karena selama ini pengetahuan itu masih melekat pada individu-individu. Dan itu
perlu dibagi dengan orang lain, sehingga saling memperkaya sebagai explicit knowledge yang dimiliki secara
bersama dan bisa dilatihkan kepada orang lain.
C.
ANALISIS
PEMANFAATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA
PT. PERTAMINA
Dengan
sistem knowledge management berbasis
online yang diluncurkan oleh PT. Pertamina yaitu Portal Pertamina (Portal
KOMET), maka seluruh karyawan perusahaan bisa mendapatkan informasi dan
pengetahuan baru dengan cepat. Hal ini bisa mendorong meningkatnya kualitas dan
produktivitas kerja para karyawan perusahaan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa
penerapan knowledge management mengalami
beberapa kendala. Kendala paling utama ialah kebiasaan karyawan yang sudah
terbiasa dengan tacit knowledge (pengalaman)
dan dan tidak bisa melakukan sharing
knowledge. Informasi yang disimpan hanya sebagai arsip dan dan tidak
digunakan sebagai landasan aksi dikarenakan belum memadainya infrastruktur dan
budaya organisasi. Karyawan umumnya masih enggan berbagi pengalaman dengan
orang lain, karena menganggap bahwa pengetahuan adalah aset pribadi yang tidak
perlu disampaikan kepada orang lain.
D.
PENUTUP
·
Kesimpulan
Makin cepatnya perubahan dalam segala bidang
kehidupan, yang diakibat dari efek globalisasi serta perkembangan teknologi
informasi yang sangat akseleratif, mengakibatkan perlunya cara-cara baru dalam
menyikapi semua yang terjadi agar dapat tetap bisa berhasil dalam menghadapi
persaingan, khususnya PT. Pertamina, karena PT. Pertamina bukan lagi
satu-satunya perusahaan yang mengelola minyak dan gas. Hal inilah yang
mendorong perusahaan untuk menerapkan knowledge
management yang berbasis online, portal Pertamina (Portal KOMET), agar
memudahkan setiap karyawannya dalam mengakses informasi.
·
Rekomendasi
PT. Pertamina harus menerapkan paraturan yang jelas terkait
dengan penerapan knowledge management (KM).
Reward and Punishment bisa menjadi
alternatif solusi penerapan KM sehingga PT. Pertamina bisa dapat menjadi
perusahaan minyak dan gas terkemuka di dunia. Selain itu perlu dilakukan
pengelolaan terhadap portal yang telah dibuat, karena portal itu tidak akan
berguna jika tidak ada partisipasi dari karyawan untuk melalukan pertukaran
informasi, berkoodinasi dengan sesama divisinya maupun dengan orang diluar
divisinya.
Ø Daftar Pustaka
Mangkuprawira,
Tb. Sjafri. 2008. Mengapa Membutuhkan Sistem Manajemen Pengetahuan. http://ronawajah.wordpress.com/2008/03/30/mengapa-membutuhkan-sistem-manajemen-pengetahuan/.
Diakses tanggal 23 November 2015.
http://www.theorsociety.com/about/topic/projects/kmwebfiles/explicit
and tacit.html. diakses
tanggal 23 November 2015.
Komentar
Posting Komentar